Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua para generasi bangsa yang mengingikan hidup bahagia
Read More
Salam sejahtera untuk kita semua para generasi bangsa yang mengingikan hidup bahagia
Katanya tanah kita tanah surga, tapi kenapa banyak rakyat kita yang menderita?
Katanya Negara kita Negara hukum, tapi kenapa uang yang selalu menghukum?
Katanya Negara kita Negara hukum, tapi kenapa uang yang selalu menghukum?
Ya itu mungkin sedikit dari sekian banyak pertanyaan yang ada dikepala kita tentang keberadaan Indonesia saat ini.
Kemiskinan, kepadatan penduduk,
pengangguran, kriminalitas, pelecehan seksual, korupsi, kerusuhan,
penyuapan sampai penjajahan bahan tambang adalah beberapa contoh masalah
yang dialami Indonesia saat ini.
Kemiskinan? Jangan salahkan tuhan bila
hidupmu dalam kemiskinan. Bukanlah salah garis keturunan yang membuat
hidupmu terlahir miskin. Perbaiki diri dan lawanlah takdir. Walaupun itu
sama saja seperti mendorong tembok. Tapi percayalah, “tuhan tidak akan
mengubah hidup seseorang kecuali orang itu yang mengubah apa yang ada
pada dirinya”.
Maka bantulah kami wahai orang orang
berdasi yang sedang berdiskusi di senayan. Berikanlah kami lapangan
pekerjaan. Janganlah engkau menggusur barang dagangan kami. Kami sadar
kami nakal, kami melanggar aturan. Dagangan kami mengganggu keindahan
sebuah kota Metropolitan. Ibukota sebuah negara yang SEHARUSNYA terlihat
bersih dan rapih, menjadi kotor dan kumuh karena ulah kami. Tapi
ketauhilah wahai pejabat negri ini, kami hanya ingin tetap melanjutkan
hidup. Kami juga tidak ingin hidup dalam keadaan sulit seperti ini.
Lantas kami yang hanya bertamatkan bangku SMA atau bahkan sama sekali
tidak merasakan bangku sekolahan, bisa apa? Berilah kami solusi yang
bijak wahai orang orang yang bisa merasakan sekolah sampai perguruan
tinggi
Pengangguran? Mencari pekerjaan
bukanlah hal yang mudah. Modal tamatan sebagai diplomat 3 atau Starata 1
saja belum menjamin mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Bisa bekerja
sesuai dengan bidang yang dikuasai. Lalu menjadi seseorang yang sukses
muda. Mampu membeli motor, mobil bahkan rumah idaman. Tapi sayangnya
itu hanya sebuah impian. Impian yang bergantung pada kerja keras dan
keberuntungan.
Lalu bagaimana dengan tamatan SMA?
Apakah pekerjaan kami hanya akan berujung menjadi sebuah office boy
disalah satu perusahaan? Itu jauh lebih baik daripada kami tidak
mempunyai pekerjaan dan malah menjadi seorang kriminalitas. Memang itu
salah kami yang tidak serius dalam mengikuti pelajaran dikelas. Ataukah
itu salah kami juga kami terlahir bodoh? Padahal tuhan menciptakan kami
dalam keadaan pintar. Ataukah itu salah pejabat negri ini yang gagal
dalam membimbing kami menjadi orang yang berguna? Lupakan ini salah
siapa. Mari kita perbaiki diri masing masing. Kami belajar lebih giat
dan pemerintah siap siaga menyediakan sarana belajar yang cukup untuk
kami. Gedung sekolah yang tidak runtuh, buku buku baru yang layak untuk
dibaca, guru guru yang senatiasa mengajar dan membimbing kami serta
suasana sekolah yang nyaman dan demokratis.
Memang sarana itu juga sudah kami
rasakan sebagai penduduk ibukota. Tapi bagaimana dengan teman teman dan
saudara kami yang jauh di luar daerah sana? Apakah mereka juga sudah
merasakan hal yang sama seperti kami? Yang kami tau mereka harus
menyebrangi jembatan yang sudah rusak untuk sampai ke sekolahnya.
Padahal sekolah mereka tidak layak untuk disebut sebagai sebuah sekolah.
Maka bersyukurlah kalian yang hidup dikota yang serba ada dan serba
mudah. Jangan sia siakan kesempatan yang kalian miliki. Kembangkan bakat
dan potensi dalam diri kalian. Jadilah orang. Dan mari kita sama sama
perbaiki negri ini menggantikan para pendahulu kita yang sudah berjuang
sebisa mereka
Dan untuk pemerintah, bukalah mata
kalian. Lihat lah luasnya negri ini, jangan hanya terfokus pada keadaan
di Ibukota. Untuk para kepala daerah, perbaikilah daerah kalian. Jangan
kalian hanya “tau” tapi tidak melakukan apa apa. Apakah kalian tidak tau
bagaimana rasanya diabaikan?
Korupsi? Mau seberapa banyak uang kami
yang ingin kalian ambil? Apakah gaji kalian kurang untuk menghidupi
keluarga kalian? Tidak tau kah kalian betapa percayanya kami kepada
kalian sebagai pejabat negri ini. Suara kami lah yang memilih kalian,
tapi kalian malah melanggar janji kalian dan mengecewakan kami. Apakah
kalian tidak tau rasanya dikecewakan?
Ingatlah keluarga kalian, sekarang
keluarga kalian hidup tanpa seorang kepala keluarga. Anak anak kalian
hidup menanggung malu sebagai “anak seorang koruptor”. Dan dia menjadi
jauh dari rasa kasih sayang orang tuanya. Tidaklah berguna segala harta
yang dimilikinya. Karena dia kehilangan rasa kasih sayang orang tuanya.
Lebih parah lagi, semakin banyak orang miskin karena ulah kalian.
Pembangunan terhambat, uang hilang dan peringkat “negara terkorup”
menjadi naik. Dan kalian masih bisa tersenyum dan tertawa dibalik sebuah
jeruji besi. Apa yang sebenarnya kalian inginkan?
Penjajahan barang tambang? Mau sampai
kapan sumber daya alam kita mau dikuasai negri lain? Ditambah lagi,
freeport telah menambah kontraknya. Akankah sumber daya alam di tanah
papua akan digerus habis? Sampai benar benar menyentuh inti bumi?
Parahnya, mereka mengambil semua tanah tanahnya, dan dikelola dinegri
mereka. Apakah itu yang disebut pertambangan? Sehingga sampai sekarang
kita tidak mengetahui apa yang mereka kelola dan apa yang mereka lakukan
pada sumber daya alam kita. Dan yang kita tau, jelas mereka mendapatkan
hasil yang jauh lebih besar dari apa yang mereka tambang. Dan kita?
Hanya mendapatkan bencananya.
Terlebih lagi, penduduk yang tinggal
disekitaran daerah freeport justru hidup dalam kesulitan. Tanah mereka
telah dikuasai sehingga mereka tidak memiliki apa apa lagi. Mungkin bagi
mereka yang memiliki keahlian, dapat ikut bekerja di perusahaan tambang
itu. Tapi apakah itu menyenangkan? Tentu tidak, mereka harus bekerja
dibawah perintah orang lain diatas tanahnya sendiri.
Lalu kemana pemerintah kita? apakah
mereka menutup mata tentang apa yang kita alami saat ini? Sebegitu
kejamnya kah mereka membiarkan kita hidup dalam kesulitan? Padahal
mereka hidup dari uang kita. Dari uang pajak yang senantiasa kita
setorkan setiap tahunnya.
Mereka selalu bilang “kita belum punya
sumber daya manusia yang memadai” lantas apakah itu menyelesaikan sebuah
masalah? Apakah kita akan terus menunggu sampai generasi emas itu
muncul? Generasi yang dapat memajukan dan memakmurkan Indonesia. Maka
dari itu, siapa saja bisa menjadi generasi emas tersebut. Memang tidak
mudah, kita harus belajar ekstra keras sehingga bisa menjadi orang yang
mengelola sumber daya alam yang ada dinegri kita. Apakah kita mampu?
Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini
Dan pada tahun ini, Indonesia genap
berumur 70 tahun. Bukan lagi umur yang muda. Bagi seorang manusia,
mungkin di umur itu mereka sudah pensiun dari pekerjaannya. Dan cukup
menikmati masa tuanya. Duduk dihalaman, menikmati sore, ditemani kopi
dan gorengan. Yaa menikmati hasil kerja kerasnya selama masa mudanya.
Tapi untuk Indonesia? Apakah cukup hanya
dengan duduk dan menikmati apa yang ada? Tentu tidak, kita harus terus
berjuang dan mewarisi tekad kita kepada generasi selanjutnya, agar
keutuhan dan kejayaan Indonesia akan terus terjaga.
Inilah awal dari sebuah perjuangan,
perjuangan menghadapi tantangan dari era globalisasi yang mempengaruhi
mental anak bangsa. Bukan lagi perjuangan mengangkat senjata seperti
para leluhur kita. Akan tetapi, terus berkarya dan bersaing dikancah
Internasional. Dalam hal apapun, baik politik, ekonomi, teknologi,
pendidikan ataupun kesejahteraan sosial
Teruntuk para petani, maafkanlah
politisi di negri ini. Kalian lah yang menanam padi, tapi kalian juga
yang sulit mendapatkan nasi
Teruntuk para pelajar di negri ini,
kalian lah generasi penerus bangsa, belajarlah dengan sungguh sungguh.
Raihlah cita cita kalian, buanglah bagian dari hidup kalian yang tidak
perlu. Tawuran, bullying, ataupun hal negatif lainnya, tinggalkanlah.
Itu sudah kuno. Sekarang lah saatnya untuk berpikir dewasa demi
Indonesia yang lebih sejahtera
Teruntuk para pejabat negri ini, lupakan
ego kalian, lupakan kepentingan kalian, tinggalkan perdebatan
perdebatan yang mengatasnamakan persatuan. Negri ini sudah terlalu lama
terpuruk. Marilah satukan pikiran untuk kejayaan Indonesia yang lebih
baik.
Terlepas dari segala bentuk pergejolakan
dinegri ini, baik dalam bidang agama,politik, ekonomi ataupun
pendidikan. Marilah kita bersama sama membangun negri ini kearah yang
jauh lebih baik
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-70
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Copy from: http://madingsekolah.net/2015/peserta-lomba-menulis-surat-menanam-generasi-emas-indonesia/