Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yak, postsan gua kali ini tentang hasil wawancara gua dengan
Handphone dan Chargeran yang ada dirumah gua. Mungkin orang yang lagi serius
searching tentang Handphone dan Chargeran
bakal ngeblok blog gua gara gara malah nemuin handphone diwawancarain.
Sorry
Jadi gini, karna gua nggak ada kerjaan dirumah, gua dengerin
mereka cerita. Dan Gini ceritanya
Handphone punya teman yang selalu bersama dia, yak itu
chargeran. Mereka punya ikatan yang kuat. Handphone selalu membutuhkan
Chargeran, dan Chargeran selau bersedia dibutuhkan saat dibutuhkan Handphone. Dan
mereka bahagia
Sampai suatu ketika, Handphone terkena penyakit, yaitu batre
bocor. Saat itu Handphone mendapatkan tenaga yang berlebih. Dan juga penggunaan
yang berlebih. Sehingga seakan seakan tenanga yang diberikan chargeran terbuang
sia sia. Terus menerus sampe akhirnya batre Handphone itu bocor. Namun Chargeran tetap menemaninya
Saat itu handphone mencoba memperbaiki dirinya, dia tidak
ingin dirinya menjadi semakin rusak. Dia pun mencoba menjauh dari Chargeran. Benda
yang selalu memberikan dia tenaga dan ia butuhkan saat dia butuh. Karena
menurutnya, dia menjadi rusak karena chargeran yang selalu ada disampingnya,
chargeran yang selalu memberikan dia tenaga saat kapanpun, sementara ia tidak
memberikan apa apa untuk chargeran. Dan hanya
ingin membuat dia berguna
Mungkin keputusan yang diambil Handphone salah karena ia
telah meninggalkan seseorang yang selalu ada disampingnya. Tetapi handphone
mencoba mempertahankan keputusannya
Sampai akhirnya Handphone memiliki batre baru. Tempat tenaga
baru untuk kembali diisi dan juga ia sekarang memiliki powerbank. Dan ini
merupakan akhir segalanya dari sang Chargeran.
Saat tugasnya untuk memberikan tenaga ke handphone telah digantikan oleh
powerbank
Dan tanpa sadar, Handphone menjadi lebih dekat dengan
powebank. Handphone selalu bersama powerbank kemanapun ia pergi. Berbeda dengan
Chargeran yang hanya menemaninya dirumah saja
Chargeran merasa sakit hati, merasa patah hati, merasa
terbenam dalam kesedihan. Ia mencoba untuk mengulang semuanya kembali namun
sudah tak bisa lagi. Dan Dia malah teringat kenangannya kembali. Kenangan yang
membuatnya lumpuh tak bisa berbuat apa apa dan berharap sang Handphone
mengingatnya dan kembali bersamanya
Memang sakit di tinggalkan seseorang yang kita sayang,
apalagi disaat kita telah memberikan segala apa yang kita punya. Tetapi kita
harus bangkit, dan terus melanjutkan hidup. memang sulit mencoba melupakannya,
walau kita mencoba untuk membencinya. Tapi Anggap saja patah hati merupakan sebuah proses
pendewasaan. Sebuah hal yang harus tidak kita diulangi di masa depan. Sebuah hal
yang membuat kita jauh lebih kuat kedepannya dan bersiap untuk menantang dunia
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
No comments:
Post a Comment