Labels

Monday, February 23, 2015

Handphone, Chargeran dan Powerbank



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yak, postsan gua kali ini tentang hasil wawancara gua dengan Handphone dan Chargeran yang ada dirumah gua. Mungkin orang yang lagi serius searching tentang Handphone dan Chargeran  bakal ngeblok blog gua gara gara malah nemuin handphone diwawancarain. Sorry
Jadi gini, karna gua nggak ada kerjaan dirumah, gua dengerin mereka cerita. Dan  Gini ceritanya
Handphone punya teman yang selalu bersama dia, yak itu chargeran. Mereka punya ikatan yang kuat. Handphone selalu membutuhkan Chargeran, dan Chargeran selau bersedia dibutuhkan saat dibutuhkan Handphone. Dan mereka bahagia
Sampai suatu ketika, Handphone terkena penyakit, yaitu batre bocor. Saat itu Handphone mendapatkan tenaga yang berlebih. Dan juga penggunaan yang berlebih. Sehingga seakan seakan tenanga yang diberikan chargeran terbuang sia sia. Terus menerus sampe akhirnya batre Handphone itu bocor.  Namun Chargeran tetap menemaninya
Saat itu handphone mencoba memperbaiki dirinya, dia tidak ingin dirinya menjadi semakin rusak. Dia pun mencoba menjauh dari Chargeran. Benda yang selalu memberikan dia tenaga dan ia butuhkan saat dia butuh. Karena menurutnya, dia menjadi rusak karena chargeran yang selalu ada disampingnya, chargeran yang selalu memberikan dia tenaga saat kapanpun, sementara ia tidak memberikan apa apa untuk chargeran.  Dan hanya ingin membuat dia berguna
Mungkin keputusan yang diambil Handphone salah karena ia telah meninggalkan seseorang yang selalu ada disampingnya. Tetapi handphone mencoba mempertahankan keputusannya
Sampai akhirnya Handphone memiliki batre baru. Tempat tenaga baru untuk kembali diisi dan juga ia sekarang memiliki powerbank. Dan ini merupakan akhir segalanya dari sang Chargeran.  Saat tugasnya untuk memberikan tenaga ke handphone telah digantikan oleh powerbank
Dan tanpa sadar, Handphone menjadi lebih dekat dengan powebank. Handphone selalu bersama powerbank kemanapun ia pergi. Berbeda dengan Chargeran yang hanya menemaninya dirumah saja
Chargeran merasa sakit hati, merasa patah hati, merasa terbenam dalam kesedihan. Ia mencoba untuk mengulang semuanya kembali namun sudah tak bisa lagi. Dan Dia malah teringat kenangannya kembali. Kenangan yang membuatnya lumpuh tak bisa berbuat apa apa dan berharap sang Handphone mengingatnya dan kembali bersamanya
Memang sakit di tinggalkan seseorang yang kita sayang, apalagi disaat kita telah memberikan segala apa yang kita punya. Tetapi kita harus bangkit, dan terus melanjutkan hidup. memang sulit mencoba melupakannya, walau kita mencoba untuk membencinya. Tapi  Anggap saja patah hati merupakan sebuah proses pendewasaan. Sebuah hal yang harus tidak kita diulangi di masa depan. Sebuah hal yang membuat kita jauh lebih kuat kedepannya dan bersiap untuk menantang dunia
Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Posts

About Me

Designed ByBlogger Templates