Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yak ketemu lagi sama gua, di edisi malam minggu yang cerah
dan ditemani film naruto (?) wkwkwk
Gua minggu ini lagi minggu minggu uas, tapi naruto mulainya
jam 5-7, jadi bikin gua males belajar. Nggak penting si sebenernya wkwkwk
Tapi uas kali ini nggak kerasa, nggak kerasa aja gitu udah
uas. Kelas 11 berasa sangat cepat terlewat dan tak teringat. Anjas wkwkwk
Uas sebenernya termasuk kegiatan yang gua suka. Karena enak
kalo udah selesai bisa tidur, tapi kalo belom selesai paniknya nauzubillah. Uas
juga bikin sifat pantang menyerah, karena selesai uas masih ada REMED. Sebuah
kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya. Walaupun jatohnya
malah nyusahin aja -__-
Dan Uas juga nunjukin sifat orang orang disekitar kita.
1.
Orang orang yang terlalu ambisius
2.
Orang orang malas yang berharap keberuntungan
3.
Orang orang jujur yang ingin mengetahui
kemampuannya sendiri
Orang orang yang terlalu ambisius adalah orang orang yang
selalu mengingkan nilai bagus, dengan menghalalkan segala cara. Entah itu dia
belajar dengan giat, solat 5 waktu, makan 3x sehari, ataupun mandi secukupnya
wkwkwk. Tapi itu semua cara halal. Mungkin cara yang dia lakuin adalah dengan
mencotek, mengebet, membuat kunci jawaban ataupun membuat kunci rumah (?)
wkwkwk
Padahal negara ini lagi revolusi mental, tapi mental
pelajarnya kaya gini. Yang ada semakin banyak tikus tikus pemburu uang di
gedung MPR DPR. Anjas wkwkwk
Orang orang malas yang berharap keberuntungan adalah orang
orang yang ujiannya berdasarkan pengawasnya. Kalo pengawasnya tidur mulu, alhamdulillah.
Tapi kalo pengawasnya keliling mulu, udah siap remed aja lah.Tapi mungkin
mereka jauh lebih baik dari yang pertama, karena mereka bersikap bodo amat dan
selalu siap untuk remed. Ya walaupun mereka nggak ada usahanya si.
Orang orang jujur yang ingin mengetahui kemampuanya sendiri
adalah orang orang yang sangat berusaha tidak mencontek, mencoba mengerjakan
semua soal dengan kemampuannya sendiri. Walaupun saat dia tidak tau dia harus
ngasal dan mengikuti feelingnya. Dan feelingnya malah bikin dia remed. Sedih
emang, tapi sudah sangat sedikit orang orang yang punya sifat kaya gini.
Karena nggak gampang jadi orang itu, dia harus tetep jujur dan
kuat imannya sementara di sekitarnya malah banyak orang yang kebalikan dari
dia. Ketika teman temannya mendapatkan nilai bagus dengan cara yang tidak
gentle, tapi dia remed karena usaha jujurnya sendiri. Sama ae kaya para pejabat
negara yang duduk di kursi legislatif, mungkin nggak semuanya korupsi. Tapi,
sampe kapan yang nggak korupsi itu kuat imannya dan tetap jujur sementara teman
temannya mendapatkan uang tambahan. Sakit sob rasanya wkwkwk
Tapi Allah maha adil, walaupun ada temen gua males, jarang
belajar. Tapi dapet SNMPTN, sedangkan temen gua yang pinter dan rajin belajar
malah nggak dapet SNMPTN. Mungkin Allah punya rencananya sendiri. Rencana yang
terbaik untuk hambanya dan gua yakin, bakal terus ada orang yang kaya gitu,
orang orang jujur yang terus berpegang teguh pada prinsipnya. Walaupun sedikit
jumlahnya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
wah... blognya copas blog gue
ReplyDelete